Tolong Merasa Sangat Hina

Entah bagaimana, sejak awal 2013 banyak pelajaran bisa diambil dari kejadian-kejadian di sekitar saya. Kehilangan, pengorbanan, kebohongan, cita-cita, rasa bersyukur... etc (end of thinking capacity). Tapi, sorry to say, kalian yang masih mempunyai orang tua lengkap, mampu secara finansial dan fisik, TOLONG MERASA HINA YANG BESAR SEKALI jika kalian mengecewakan mereka: berhedon ria, kelayapan kesana-kemari tapi disuruh beli garem di warung sebelah aja malah nyuruh adek, disekolahin mahal-mahal tinggi-tinggi malesnya juga tinggi, etc (lagi).

Banyak sekali di luar sana yang ingin sekolah tinggi dan mahal seperti kalian, tapi harus mengorbankan cita-citanya karena macam-macam hal yang tidak bisa ditoleransi. Klise? Lagu lama? Memang lagu lama, tapi nggak klise. Tidak perlu dijelaskan mengapa bukan klise, kalian sudah tahu.

Buat yang mau UAN sama tes masuk universitas, yang main-main terus karena ngerasa udah pinter walau sebenernya emang pinter, TOLONG MERASA SANGAT HINA. Allah jedotin kepala kalian ke tiang gawang futsal, bisa musnah permanen itu pinternya.

Buat yang skripsian (semester 7, 8, 9, ...) lebih-lebih tolong merasa sangat hina.
Dulu ngomongnya? "Semester 7 mata kuliah udah terambil semua, harus lulus!"
Pas udah semester 7, ngomongnya? "Semester 8 ambil skripsi doang, nggak ada mata kuliah apapun, harus lulus!"
Pas udah semester 8, ngomongnya? "Skripsi nggak mungkin selesai satu semester, lagian orang tua masih mampu bayar, semester 9 aja deh! Alon-alon asal kelakon."
Pas udah semester 9, ngomongnya? ". . ." etc (gak kebayang).
Pas udah semest-- *oke stop, pokoknya itu intinya*

TOLONG MERASA SANGAT HINA. Bukan karena otak pas-pasan makanya alon-alon asal kelakon, tapi karena alon-alon asal kelakon otak jadi pas-pasan. Entah bagaimana sebenarnya strategi lulus kalian, setiap mahasiswa punya strategi sendiri-sendiri. Namun sekali lagi, jika nasib boleh ditukar, banyak orang berkekurangan (macam-macam, bukan hanya finansial atau fisik) yang semangatnya jauh lebih tinggi dari kalian, ingin merasakan manis-pahit menulis skripsi tapi tidak bisa.

Tolong juga, setiap kata "kalian" dari peringatan di atas diganti kata "saya".

Refleksi diri, 10 Maret 2013.