Last Saturday night (11/24/2012) I wasn't went anywhere. OK, I actually am not going anywhere every Saturday night. I used to watch my Twitter timeline. Every Saturday night, my timeline is full with a lot of cool tweets from many accounts.
There's one account I do really notice about his tweets. It's ust. @felixsiauw account, which was that night, almost made my tears fell from my eyes. Haha, overly emotional. :'D
Ust. Felix, let me re-post your very-sweet tweets at that night. Bismillahirrahmanirrahim...
socks |
- cinta seringkali datang dari hal-hal sederhana bukan mewah | seperti kaus kaki yang kau kenakan saat gerimis di tengah sawah
- saat engkau tunjukkan pekerti yang memikat hati | cerminkan kehormatan diri dan taatmu jadi jaminan hari nanti
- walau jilbabmu terbasah lumpur yang menggenang | jangan tanya kaus kaki yang kotor bukan kepalang
- namun engkau tetap tenang tak bergeming | memikirkan taatmu pada siapa? itu yang buat merinding
- tanpa kusadari ada rasa haru menelisik masuk | romantisme manapun tidak ada saingan bagi takjub yang merasuk
- namamu pun aku tak tahu, tapi yang tersebut justru nama Tuhan-mu | "subhanAllah yang telah menciptakan Muslimah taat semisalmu"
- karena taat pada Allah maka seorang Muslimah layak dinikahi | sebab mendidik anak yang menyembah Allah perlukan iman yang sejati
- cinta itu membutakan, cinta karena Allah lebih tak peduli | urusan apa asal etnis dan kekayaan, bila sudah taat Allah apa lagi dicari?
- kukirimkan sepucuk surat padamu, isinya permintaan pernikahan | karena Allah sudah menjaminmu, tiada kuperlukan pacaran
- tak perlu lagi berkenalan, karena kauskaki kotor sudah jadi saksi | jika perintah Allah engkau dengarkan, begitu juga kelak pinta suami
- engkau balas surat dengan kata "engkau belum mengenalku" | aku memang belum mengenalmu, tapi yang kutahu lebih dari cukup bagiku
- pantang menyia-nyiakan Muslimah yang taat Allah | di rumah tangga kelak yang begini yang mengundang berkah
- kaus kaki kotor berbicara lebih banyak daripada lisan | memberitahu lebih banyak dari kebohongan bertopeng pacaran
- adakala kejujuran lebih mudah dilihat dari perbuatan | namun pacaran sudah pasti mensyaratkan kebohongan
- kaus kaki memang tak bisa bicara, namun ia tiada berdusta | beda dengan pacaran yang katanya cinta, namun minta pemuas nafsu nista
- ingatkah engkau tentang pasangan aktivis-pacaran yang menuding | bahwa pernikahan kita tak didahului pacaran karenanya tak langgeng?
- tahun demi tahun tanganmu tetap kugenggam hingga hari ini | sementara yang berpacar tiada menikah dengan alasan itu dan ini
- tidak salahlah aku memilihmu, berbekal telaah kaus kaki | hatimu mudah menerima nasihat, asalkan ada hadits dan ayat
- tiada salah aku menunda kenikmatan masa muda | karena sekarangpun aku pun tak ingat lagi -dan tak peduli- pernah muda
- sabar menanti yang halal akan berakhir satu saat nanti | namun nikmat bersama yang tak halal akan jadi penyesalan nanti
- dulu aku berusaha jadi ksatria, tidak memenuhi kepalamu dengan janji | komitmenku adalah akad nikah, ucapan sayang masih banyak masa
- sekarang akupun tetap ksatria, mencari bagimu hanya yang halal | berucap padamu hanya yang baik, dan mengajarmu hanya yang benar
- dan ksatria itu adalah menikahi, atau sudahi | bukan memulai yang tak bisa diselesaikan dengan menikahi
- jelas bukan ksatria yang mengucapkan cinta, sayang | sedang bertemu wali dan tentukan tanggal saja banyak alasan
- bila betul niatmu mencintai karena Allah | maka menikah itu pahala bagimu, bila belum siap dan berpisah itupun pahala bagimu
- didik dirimu dengan Al-Qur'an, latih dirimu bergerak dalam dakwah Islam | itu jaminan hari tua, engkau bersama dengan orang yang benar
- hormati dirimu, muliakan kehormatanmu | berikan pada lelaki yang siap mengambilnya dengan menikahimu, bukan menjanjikan harapan palsu
- tutupi auratmu, pakai kaus kakimu | karena lelaki baik akan menundukkan pandangan, karenanya akan melihat kebawah kakimu :D
How? Are you feeling like you wanna cry right now? Or not? Well, it's OK. :)
Everytime I reread those tweets, tears trying to fall from my eyes. Wondering how a men could fall in love with a women right after seeing her istiqomah in wearing socks, isn't it sounds sweet? :')
All I can say is, this women can't be just an usual women, and this man can't be just an usual men. Why? Dunno, this is just what I think. You may say that I'm weird. :'D
Wassalamualaykum.
0 komentar:
Posting Komentar